1. MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.
Secara fisik modem terbagi dua, yaitu:
Modem Internal dan Modem Eksternal
2. ROUTER
Router adalah sebuah Perangkat jaringan yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan satu menuju kejaringan lainnya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Secara Umum router terbagi menjadi 2 jenis
- static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
- dynamic router (router dinamis): Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
- dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan
- dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen
- dapat membantu mengelola lalulintas jaringan
- dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol lapisan fisik dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.
- dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN
- Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban jaringan karena trafik jenis ini.
- dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja.
- Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
- Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.
- Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada bridge.
- Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN tersebut.
- Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem.
- Tergantung pada protocol.
- Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah daripada bridge.
- Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem itu.
- Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem lain.
3. REPEATER
REPEATER berfungsi untuk penguat sinyal dari kabeldanRepeater juga berfungsi sebagai media untukmemperbesar batasan panjang satu segmen.
Repeater Mempunayi beberapa karakteriasitik, yaitu :
- digunakan untuk meregenerasi sinyal baseband yang ada digunakan terutama pada topologi bus koaksial (linear).
- sebuah repeater tidak bisa melewatkan traffic antara ethernet dan token ring
- repeater bisa melewatkan traffic antara beberapa media yang berbeda (misalnya, coax ke fiber optic)
- jika interface yang sesuai tersedia repeater tidak melakukan akselerasi atau mengubah sinyal, ia hanya meregenerasinya saja.
- Repeater biasanya lebih murah dari pada peralatan hubungan yang lain.
- Mudah untuk di-install.
- Tidak dapat menerjemahkari frame-frame network yang berbeda seperti antara Ethernet dengan ARCNet atau Token-ring.
- Apabila terjadi kerusakan adapter yang mengirimkan frame yang kacau dapat mempengaruhi semua segmen pada network.
4. BRIDGE
Bridge adalah perangkat yang dirancang untuk menghubungkan dua LAN yang memiliki protokol identik pada lapisan fisik dan data-link. Karena protokol sama maka Bridge tidak memerlukan pengelolaan sinyal yang kompleks.
Karakteristik BRIDGE :
- Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
- Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
- Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
- Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
- Dapat merawat address table.
Bridge dapat memindahkan frame melalui media yang berbeda, dan operasi ini tίdak akan terlihat oleh siapapun yang meτιggu¬nakan network.Dapat menghubungkan segmen Ethernet dengan segmen Token-ring.
Kerugian :
bridge adalah alat yang sangat sibuk, dan ia harus mengevaluasi paket dalam perjalanannya, jadi jika Anda menggabungkan aktivitas bridge dengan laporan yang banyak, Anda biasanya memerlukan hardware yang memiliki prosesór komunikasinya sendiri untuk menangani efisiensi dalam loading.
5. HUB
Hub adalah peralatan sentral yang berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan jaringan lainnya.
Karakteristik dan Fitur utama HUB
Hub awalnya mensupport kecepatan ethernet 10 Mbps.
Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps.
Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal dengan dengan dual-speed hubs.
Karakteristik Hub :
- Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
- Tidak dapat membaca paket-paket data.
- Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
- Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.
- Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.
1. Hub Passive
Hub tipe ini hanya menerima dan mengirimkan data tanpa
memperkuat sinyalnya.
2. Hub Active
Hub tipe ini menerima dan mengirimkan data sekaligus memperkuat sinyal elektrik paket data.
3. Hub Intelegent
Hub tipe ini selain menerima dan mengirimkan data serta memperkuat sinyal elektrik paket data, juga mempunyai kemampuan men-support manajemen secara remote via SNMP dan virtual LAN (VLAN).
Keuntungan :
- Harga sedikit lebih murah daripada Switch.
- Menggunakan hub memungkinkan Anda untuk atap-drop pada percakapan dengan penganalisa protokol jaringan, sering disebut sebagai “sniffer”. Biaya: Karena hub kurang rumit, mereka cenderung kurang biaya per port dari switch.
Karena mereka mengulang semua lalu lintas yang mereka terima pada semua port tiap terhubung terpasang NIC akan memiliki waktu yang lebih sulit mendapatkan dengan lalu lintas ke jaringan. Setiap kali satu NIC mengirim pesan, semua yang lain harus menunggu untuk itu berlalu sebelum mereka mendapatkan pesan sendiri ke jaringan.
6. SWITCH
Switch adalah peralatan sentral yang juga berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan jaringan lainnya. Switch identik dengan hub, tetapi switch lebih “cerdas” dan memiliki performa tinggi dibanding hub.
Karakterisktik Switch :
- Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
- Dapat menginspeksi data yang diterima
- Dapat menentukan sumber dan tujuan data
- Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.
- hemat kabel, karena kabel straight atau cross yang sudah ada dapat digunakan di switch.
- memiliki collision control pada setiap port yang membuat control transmisi data tidak bentrok/tabrakan data.
- Harga sedikit lebih mahal daripada HUB dikarenakan switch adalah perkembangan dari HUB.
- Hanya dapat menggunakan kabel straight, jadi bila ingin menggunakan kabel cross yang sudah ada harus diubah menjadi kable straight terlebih dahulu.